Sabtu, 10 November 2012

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
  • ð  Konsentrasi Pereaksi
Dalam larutan dengan konsentrasi tinggi (larutan pekat) jumlah mol zat terlarut akan lebih banyak daripada larutan dengan konsentrasi rendah (larutan encer). Misalnya, larutan HCl 10% lebih pekat dibandingkan larutan HCl 2% karena larutan HCl 10% mengandung jumlah zat terlarut lima kali lebih banyak daripada larutan HCl 2%.
Banyaknya jumlah zat terlarut menyebabkan jarak molekul pada larutan menjadi lebih rapat sehingga molekul-molekul tersebut menjadi lebih mudah atau lebih sering bertumbukan. Semakin sering terjadinya tumbukan maka kemungkinan terjadinya reaksi pun menjadi lebih banyak.

  • ð  Luas Permukaan Sentuh
Untuk reaksi heterogen yakni reaksi yang melibatkan zat pereaksi dengan wujud berbeda, laju reaksi dipengaruhi oleh permukaan sentuh (interface). Semakin besar permukaan sentuh maka akan semakin besarpula peluang partikel-partikel saling bertemu dan melakukan reaksi, dan sebaliknya.
Semakin luas permukaan sentuhan, maka semakin banyak pula tumbukan-tumbukannya, dan waktunya semakin cepat.
  • ð  Suhu
Suhu menunjukkan derajat panas benda. Mudahnya, semakin tinggi suhu suatu benda, semakin panas benda tersebut. Secara mikroskopis, suhu menunjukkan energi yang dimiliki oleh suatu benda.
Ada kecederungan bahwa pada suhu yang lebih tinggi, reaksi kimia berlangsung lebih cepat. Dengan menggunakan teori tumbukan dapat dijelaskan bahwa semakin tinggi suhu , maka molekul-molekul yang mencapai energi aktifasi semakin banyak . Energi aktivasi bergantung pada jenis reaksi.
  • ð  Katalis
Katalis adalah suatu zat yang dapat mengubah laju reaksi kimia tanpa mengalami perubahan  secara kimiawi diakhir reaksi.
Ketika katalis di reaksikan bersama dengan reaksi kimia maka reaksi tersebut akan mengalami percepatan reaksi (posiif) atau perlambatan (negative).
B.     Tujuan 
Tujuan pembuatan makalah tentang materi ini adalah untuk :
1.      Memahami konsep laju reaksi
2.      Menentukan Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.

C.    Rumusan masalah 
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Memahami dan mempelajari lebih dalam mengenai Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dalam suatu reaksi.

BAB II
PEMBAHASAN

  1.  Mengamati Pengaruh Konsentrasi Pereaksi terhadap Laju Reaksi
Pada Kegiatan ini, kami akan menggunakan reaksi antara kalsium karbonat ( CaCo3 ) dan asam klorida ( HCl ) dengan persamaan reaksi :
CaCo3(S) + 2 HCl(aq)                CaCl2(aq) + H2O(I) + CO2(g)
  1. Kami menyediakan 3 erlenmeyer masing- masing berisi 50 mL larutan HCl dengan konsentrasi     2,0 M; dan 3,0 M, lalu diberi label 1 , 2
  2. Kami menyediakan 2 x 3-4 gram CaCO3 , menggunakan kepingan CaCO3 dengan ukuran yang kurang lebih sama
  3. Kami mengambil Erlenmeyer 1, memasukkan 3-4 gram CaCO3. Lalu kami menutup penyumbat yang telah dilubangi ke pipa yan telah terhubung dengan silinder pengukur.
  4. Dengan menggunakan stopwatch, kami menentukkan waktu yang diperlukan untuk menampung 20 mL gas CO2 pada gelas ukur.
  5. Mengulangi percobaan untuk 2 konsentrasi HCl lainnya.
Erlenmeyer
Larutan HCl
Massa CaCO3 (gram )
Waktu yang diperlukan untuk menampung 20 mL gas CO2
1
50 mL larutan HCl 2,0 M
3-4
20 detik
2
50 mL larutan HCl 3,0 M
3-4
5.67 detik

Kesimpulan :
 “yang kami dapat dari percobaan ini adalah, Semakin tinggi konsentrasi dari larutan, maka tumbukan efektif akan semakin cepat dan lebih banyak dan waktu yang diperlukan pun semakin cepat”.
  1. Mengamati pengaruh Luas Permukaan sentuh terhadap laju reaksi
Persamaan reaksi antara padatan CaCo3 dan larutan HCl diberikan berikut ini :
CaCO3(s) + 2HCl(aq)              CaCl2(aq) +  H2O(I) +  CO2(g)
  1. Kami sediakan kepingan CaCO3 ukuran besar sebanyak 25 gram dan kepingan CaCO3 ukuran kecil juga sebanyak 25 gram
  2. Memasukkan kepingan CaCO3 ukuran besar ke dalam Erlenmeyer yang berisi 50 cm3 larutan HCl encer. Menutup Erlenmeyer dengan kapas untuk mencegah percikan HCl keluar sari Erlenmeyer.
  3. Meletakkan Erlenmeyer di atas timbangan digital dan menekan tombol “TARE” agar angka pada timbangan menunjukan nol.
  4. Dengan menggunakan stopwatch , kami mencatat waktunya.
No
Larutan HCL (mL)
Massa CaCO3 (gram)
Bentuk
Waktu
1
5 mL
2.50 gram
Bongkahan/Kasar
51 detik
2
5 mL
2.50 gram
Serpihan kecil/halus
40 detik

Kesimpulan :
“yang kami dapat dari percobaan tersebut adalah, Laju reaksi dipengaruhi oleh luas permukaan.Semakin besar luas permukaan zat padat yang direaksikan semakin lambat laju reaksinya.Namun,semakin kecil luas permukaan zat padat yang direaksikan semakin cepat laju reaksi yang terjadi. Hal tersebut terjadi karena dalam reaksi partikel dalam bentuk cair bertumbukan dengan partikel padat, peningkatkan luas permukaan dari zat padat meningkatkan kemungkinan tumbukan bertambah besar.Peningkatan jumlah tumbukan per detik meningkatkan laju reaksi.
  1.  Memahami Pengaruh Suhu terhadap laju reaksi
Reaksi antara larutan natrium tiosulfat (Na2S2O3) dan asam klorida encer (HCl) akan menghasilkan larutan keruh akibat terbentuknya endapan belerang. Persamaan reaksinya :
Na2S2O3(aq) +  2HCl(aq)                2NaCl2(aq)  + SO2(aq) + S(s)  +H2O(I)
Langkah langkahnya adalah sebagai berikut :
  1. Menyediakan 4 erlenmeyer.Diisi masing-masing 25 mL larutan 0,1 M Na2S2O
  2. Menyediakan 4 tabung reaksi. Diisi dengan 25 mL larutan 1,0 M HCl encer
  3. Menyiapkan selembar kertas putih, dan member tanda silang dengan spidol hitam.
  4. Mengambil 1 erlenmeyer yang berisi larutan Na2S2O3 dan ukur suhu larutan
  5. Meletakkan Erlenmeyer di atas tanda silang pada kertas. Lalu menambahkan 5 mL larutan HCl. Goyang Erlenmeyer. Dengan menggunakan stopwatch, menentukan waktu nyang diperlukan sampai tanda silang pada kertas tidak terlihat lagi.
  6. Mengambil Erlenmeyer kedua dan panaskan sampai 350
  7. Meletakan Erlenmeyer di atas karton,tambahkan larutan HCl dan goyang.Catat waktu hingga tanda silang tidak terlihat lagi.
  8. Kami melakukan hal yang sama pada Erlenmeyer lainnya.
Erlenmeyer
Suhu (°C)
Volume Na2S2O3 (mL)
Volume HCL (mL)
Waktu hinga tanda hilang (s)
1
Suhu ruangan
50
5
17.34
2
35
50
5
16.46
3
45
50
5
15

Kesimpulan :
“yang kami peroleh dari percobaan tersebut adalah, Energi aktivasi bergantung pada jenis reaksi. Reaksi yang dapat bergantung pada suhu rendah memiliki energi aktifasi rendah, dan laju reaksi yang rendah. Reaksi pada suhu yang tinggi memiliki energi aktivasi yang lebih besar, dan laju reaksi yang lebih besar juga”.
  1. Menentukan pengaruh katalis terhadap laju reaksi
Larutan hydrogen peroksida (H2O2) akan terurai menjadi air dan gas O2 dengan persamaan reaksi.
2H2O2(aq)             2H2O(I) + O2
  1. Kami menyediakan larutan H2O2 dan memasukkannya ke dalam tabung reaksi.
  2. Kami melakukan uji nyala api
  3. Kami menambahkan sedikit MnO2 (katalis), ke dalam tabung tersebut.
  4. Kami melakukan uji nyala api.
Tanpa Katalis (MnO2)
Dengan Katalis (MnO2)
Bara api langsung mati, tidak menyala kembali ketika di dekatkan ke dalam tabung reaksi.
Bara api menyala kembali ketika di dekatkan ke dalam tabung reaksi.

Kesimpulan :
“yang kami peroleh dari percobaan tersebut adalah, ketika katalis di reaksikan bersama dengan reaksi kimia maka reaksi tersebut akan mengalami percepatan reaksi (posiif) atau perlambatan (negative). Dan pada percobaan di atas merupakan penggunaan katalis positif. Adanya katalis dalam suatu sitem reaksi akan meningkatkan kecepatan reaksi disebabkan katalis menurunkan energi aktifasi. Dengan penurunan energi aktifasi ini maka energi minimum yang dibutuhkan untuk terjadinya tumbukkan semakin berkurang sehingga mempercepat terjadinya reaksi.”

BAB III
KESIMPULAN

  1. Kesimpulan
ð  Semakin tinggi konsentrasi dari larutan, maka tumbukan efektif akan semakin cepat dan lebih banyak dan waktu yang diperlukan pun semakin cepat.
ð  Laju reaksi dipengaruhi oleh luas permukaan.Semakin besar luas permukaan zat padat yang direaksikan semakin lambat laju reaksinya.Namun,semakin kecil luas permukaan zat padat yang direaksikan semakin cepat laju reaksi yang terjadi. Hal tersebut terjadi karena dalam reaksi partikel dalam bentuk cair bertumbukan dengan partikel padat, peningkatkan luas permukaan dari zat padat meningkatkan kemungkinan tumbukan bertambah besar.Peningkatan jumlah tumbukan per detik meningkatkan laju reaksi.
ð  Energi aktivasi bergantung pada jenis reaksi. Reaksi yang dapat bergantung pada suhu rendah memiliki energi aktifasi rendah, dan laju reaksi yang rendah. Reaksi pada suhu yang tinggi memiliki energi aktivasi yang lebih besar, dan laju reaksi yang lebih besar juga”.
ð  Ketika katalis di reaksikan bersama dengan reaksi kimia maka reaksi tersebut akan mengalami percepatan reaksi (posiif) atau perlambatan (negative).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar